Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korut Tembakkan 2 Rudal, Uji Coba Keenam dalam Sebulan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 27 Januari 2022 |10:36 WIB
Korut Tembakkan 2 Rudal, Uji Coba Keenam dalam Sebulan
Foto: Reuters.
A
A
A

Dalam pidatonya di Konferensi Perlucutan Senjata yang disponsori PBB pada Selasa, Duta Besar Korea Utara untuk PBB di Jenewa, Han Tae Song, menuduh Amerika Serikat melakukan ratusan "latihan perang bersama" sambil mengirimkan peralatan militer ofensif berteknologi tinggi ke Korea Selatan, dan senjata strategis nuklir ke kawasan Semenanjung Korea.

"(Ini) sangat mengancam keamanan negara kita," kata Han.

Serangkaian uji coba rudal yang telah dilakukan Korea Utara telah menuai kecaman dari pemerintah di Amerika Serikat dan Jepang dan memicu pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang telah memberikan sanksi kepada Korea Utara karena melanggar resolusi yang melarang uji coba rudal balistik.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan sanksi kepada beberapa individu dan entitas Korea Utara dan Rusia bulan ini atas tuduhan mereka membantu program senjata Korea Utara, tetapi China dan Rusia menunda upaya AS untuk menjatuhkan sanksi PBB pada lima warga Korea Utara.

Korea Utara telah membenarkan uji coba rudalnya, mengatakan bahwa tindakan itu adalah hak kedaulatannya untuk membela diri. Pyongyang mengatakan sanksi AS membuktikan bahwa bahkan ketika Washington mengusulkan pembicaraan, ia mempertahankan kebijakan "bermusuhan" terhadap Pyongyang.

"Uji coba senjata jenis baru baru-baru ini adalah bagian dari kegiatan untuk melaksanakan rencana jangka menengah dan panjang untuk pengembangan ilmu pengetahuan nasional," kata Han dalam pidatonya, Selasa.

"Dan itu tidak menimbulkan ancaman atau kerusakan pada keamanan negara-negara tetangga dan kawasan."

Korea Utara belum meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh atau menguji senjata nuklir sejak 2017, tetapi mulai menguji sejumlah rudal jarak pendek setelah pembicaraan denuklirisasi terhenti setelah pertemuan puncak yang gagal dengan Amerika Serikat pada 2019.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement