Landberg mengatakan pemerintah AS "berkomunikasi" dengan Taliban, yang "telah bekerja untuk melawan" ISIS-K di Afghanistan.
Seperti diketahui, pengeboman pada 26 Agustus 2021 di Bandara Kabul terjadi ketika militer AS mengevakuasi personel dan sekutunya dari Afghanistan meninggalkan Taliban untuk mengambil alih ibu kota. Sebanyak 13 anggota militer AS dan lebih dari 160 warga sipil tewas dalam serangan itu yang kemudian diklaim oleh ISIS-K. Lalu lebih dari 150 orang terluka. Setidaknya 28 anggota Taliban juga dilaporkan tewas.
(Susi Susanti)