JAYANEGARA adalah putra mahkota hasil pernikahan Raden Wijaya, dengan istrinya dari tanah Melayu, Dara Petak. Dia naik tahta menggantikan ayahnya, dan dinobatkan sebagai Raja Majapahit kedua.
Dia dikenal memiliki perangai yang buruk. Hal ini pula yang diduga membuat namanya disebut Kalagemet dalam Kitab Pararaton sebagai bentuk sindiran. Adapun dalam Kitab Negarakertagama namanya disebut Jayanegara.
Kematian sang raja dengan gelar Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa Adhiswara tersebut, menyisakan cerita buruk karena dibunuh oleh abdi dalem kerajaan yang istrinya digoda oleh sang raja.
Dilansir Sindonews, selama menjadi raja, Jayanegara memiliki pengawal yang dikenal tangguh, yakni Gajah Mada yang kelak menjadi mahapatih di masa keemasan Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan raja Hayam Wuruk.
Baca juga: Akhir Kisah Jayanegara, Raja Kedua Majapahit Tewas Ditusuk Abdi Dalemnya Sendiri
Selama memerintah Majapahit pada tahun 1309-1328, situasi di dalam negeri Majapahit diketahui penuh pergolakan dan diwarnai banyak pemberontakan. Diduga, pemberontakan ini juga dipicu oleh ketidak senangan sejumlah petinggi Majapahit, karena rajanya keturunan Melayu.
Sebelum bertahta di Majapahit, Kitab Nagarakretagama menyebutkan bahwa Jayanegara diangkat sebagai yuwaraja atau raja muda di Kadiri atau Daha pada tahun 1295. Diduga, saat memerintah di Kadiri, usia Jayanegara masih sangat muda, karena ayahnya Raden Wijaya baru menikahi Dara Petak yang diduga juga bernawa Indreswari pada tahun 1293.