Orang-orang Afrika yang dia sebut diculik untuk berlayar di bawah pengawasan pemerintah federal dan dapat menghindari larangan.
Pertaruhan itu belakangan memang berhasil. Dia dibantu kapten kapal bernama William Foster yang mengemudikan kapal berlayar ganda setinggi 24 meter.
Kapal itu mengarungi Samudera Atlantik selama enam pekan. Kapal menyelinap ke Teluk Mobile pada 9 Juli 1860, di bawah selubung kegelapan.
Untuk menyembunyikan bukti kejahatan, kapal layar yang terbuat dari bingkai kayu ek putih dan papan pinus kuning selatan itu dibakar, kemudian ditenggelamkan ke Sungai Mobile.
Di sungai yang dalam itu, kapal tersebut lalu menjadi tersembunyi di bawah air, keberadaannya dihilangkan.
Fakta itu tenggelam sampai 160 tahun setelahnya. Kala itu sungai surut secara tidak biasa. Seorang wartawan lokal bernama Ben Raines lalu menemukan bangkai kapal karam yang besar dan megah, yang awalnya dianggap berkaitan dengan Clotilda.
Namun temuan itu ternyata penanda palsu. Meski begitu, penemuan itu menghidupkan kembali minat dan menyebabkan pencarian ekstensif yang melibatkan banyak pihak, termasuk oleh Komisi Sejarah Alabama, National Geographic Society, Search Inc, dan The Slave Wrecks Project.