Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Kapal Pengangkut Budak Terakhir dari Afrika ke AS

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 15 Februari 2022 |18:43 WIB
Cerita Kapal Pengangkut Budak Terakhir dari Afrika ke AS
Kapal pengangkut budak terakhir dari Afrika ke AS (Foto: Alamy)
A
A
A

NEW YORK - Penemuan sisa-sisa kapal Clotilda yang tenggelam 160 tahun lalu menghadirkan kehidupan baru ke sebuah desa kecil yang dibangun oleh para penyintas perbudakan.

"Sungguh gila berpikir mereka akan berlayar melewati daerah ini," kata Darron Patterson, sambil menarik mobilnya ke sebidang rumput yang menghadap ke Sungai Mobile yang keruh.

Sebagai pimpinan Asosiasi Keturunan Clotilda, Patterson fasih berbicara tentang pelayaran Clotilda, sebuah kapal pengangkut budak terakhir yang diketahui mencapai Amerika Serikat (AS).

Kakek buyutnya adalah Kupollee, yang kemudian berganti nama menjadi Pollee Allen. Dia adalah salah satu dari 110 laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang disekap secara kejam dari Benin di Afrika Barat, lalu dibawa ke AS di atas kapal yang terkenal keji tersebut.

Baca juga: Raja Belanda Pensiunkan Kereta Emas Terkait Kasus Perbudakan, Dianggap Menyinggung Banyak Orang

Kisah bagaimana kerabat Patterson tiba di AS dengan kapal budak ilegal dimulai sebagai taruhan yang sangat sembrono.

Pada 1860 atau sekitar 52 tahun setelah pemerintah AS melarang pengiriman budak, pebisnis kaya dari Alabama bernama Timothy Meaher bertaruh dapat mengatur pengangkutan orang Afrika.

Baca juga: Sejarah Perbudakan di Barbados hingga Menjadi Negara Republik

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement