Retno Pembayun mengangguk setuju. "Bagaimanapun sekarang Kanda Prabu adalah suami saya, sehingga saya harus berbakti kepada Paduka,".
Nampaknya Retno Pembayun tak mempermasalahkan hal itu, ia tahu bahwa di Pengging memiliki keterbatasan fasilitas tetapi ia tak mengingkari janjinya tatkala ia diboyong ke Kadipaten Pengging.
Meski ia seorang putri Raja Majapahit yang menguasai Nusantara, tetapi Retno Pembayun benar-benar figur seorang putri Raja yang patut dijadikan sebagai tauladan. Ia berusaha menjalankan kewajibannya sebagai permaisuri Raja Handayaningrat.
(Arief Setyadi )