PADA 3 Maret 1924, Majelis Nasional Turki mengumumkan dekrit penghapusan Kekhalifahan Utsmaniyah, menutup sejarah panjang kekhalifahan Islam terakhir dunia itu. Penghapusan Kekhalifahan Utsmaniyah ini merupakan bagian dari langkah-langkah reformasi yang dijalankan oleh Mustafa Kemal Attaturk setelah pembentukan Republik Turki.
Sebelum pembubaran itu Kekhalifahan Utsmaniyah telah mengalami kemunduran signifikan setelah kekalahan pada Perang Dunia I. Menyusul kekalahan tersebut Kekhalifahan Utsmaniyah dipecah melaiui melalui serangkaian perjanjian internasional yang difinalisasi dengan Perjanjian Sevres pada 10 Agustus 1920.
Situasi ini memunculkan gerakan nasionalis untuk menggantikan Kekhalifahan dengan pemerintahan Republik. Dipimpin oleh Mustafa Kemal 150 politisi Turki yang membentuk Majelis Nasional Turki di Ankara pada April 1920.
BACA JUGA:Â Fakta dan Kejanggalan Jasad Mantan Presiden Turki Ataturk Tak Diterima Bumi
Majelis Nasional Turki mengobarkan Perang Kemerdekaan Turki melawan pemerintahan Khalifah Utsmaniyah, Sultan Mehmed VI di Konstantinopel (sekarang Istanbul). Setelah sejumlah peperangan, milisi Majelis Nasional Turki yang disebut dengan Kuva-yi Milliye berhasil mengalahkan tentara Kekhalifahan memaksa Sultan Mehmed VI melarikan diri dari Konstantinopel pada 17 November 1922.
Pada 29 Oktober 1923, Majelis Nasional Turki mendeklarasikan diri sebagai Republik Turki dan beberapa bulan kemudian, pada 3 Maret 1924 malam mengumumkan penghapusan Kekhalifahan Utsmaniyah.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut