Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Rusia-Ukraina, China Punya Sikap yang Beda dari AS dan Eropa

Agregasi VOA , Jurnalis-Selasa, 08 Maret 2022 |05:45 WIB
Perang Rusia-Ukraina, China Punya Sikap yang Beda dari AS dan Eropa
Menlu China Wang Yi (Foto: Reuters)
A
A
A

Media-media yang dikendalikan pemerintah China diberitahu untuk hanya memposting konten pro-Rusia dan menyensor pandangan anti-Rusia atau pro-Barat, menurut salinan instruksi yang muncul di akun media sosial surat kabar Beijing News. Postingan itu belakangan dihapus.

Pada Jumat (4/3), sebuah terjemahan TV pemerintah atas pernyataan ketua Komite Paralimpiade Internasional dalam upacara pembukaan Paralimpiade Musim Dingin Beijing melewatkan bagian-bagian yang mengungkapkan kengerian tentang perang di Ukraina dan menyerukan perdamaian.

Surat kabar yang dikelola pemerintah China, Capital News, tampaknya mendukung permintaan Putin agar Ukraina menjadi penyangga netral antara Rusia dan Eropa dan melepaskan kemungkinannya menjadi anggota NATO. “Ukraina harus menjadi jembatan antara Timur dan Barat, bukan perbatasan konfrontasi antara kekuatan besar,'' kata Capital News.

Seperti diketahui, banyak perhatian tercurah pada pertemuan antara pemimpin China Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin di Beijing pada 4 Februari lalu. Setelah pertemuan itu, mereka mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menegaskan bahwa kedua negara saling mendukung secara kuat untuk melindungi kepentingan-kepentingan utama mereka.

Rusia mendukung pandangan China tentang Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai “bagian tak terpisahkan dari China, dan menentang segala bentuk kemerdekaan Taiwan”, sementara China mendukung Rusia dalam menentang perluasan NATO lebih lanjut.

Sejak itu, pemerintah Xi menolak untuk mengkritik invasi Rusia tetapi berusaha menjauhkan diri dari perang Putin dengan menyerukan dialog dan penghormatan terhadap kedaulatan nasional. Sikap itu menyiratkan bahwa Putin tidak memberi tahu pemimpin China tersebut mengenai rencana perangnya sebelum pernyataan Februari mereka.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement