Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Bikin Daftar Negara Tidak Bersahabat, Semua Kesepakatan Harus Melalui Pemerintah

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 08 Maret 2022 |08:37 WIB
Rusia Bikin Daftar Negara Tidak Bersahabat, Semua Kesepakatan Harus Melalui Pemerintah
Ilustrasi bendera Rusia (Foto: TASS via Reuters Connect)
A
A
A

LONDON -  Rusia mengatakan pada Senin (7/3) bahwa semua kesepakatan perusahaan dengan perusahaan dan individu dari "negara yang tidak bersahabat dengan Rusia" sekarang harus disetujui oleh komisi pemerintah.

Pemerintah mengatakan telah menyetujui daftar negara dan wilayah yang mengambil "tindakan tidak bersahabat" terhadap Rusia, perusahaan dan warganya, setelah sanksi ekonomi berat atas konflik Ukraina.

Sebuah pernyataan pemerintah menunjukkan daftar negara itu termasuk Amerika Serikat (AS), negara-negara anggota Uni Eropa (UE), Inggris, Jepang, Kanada, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, Swiss dan Ukraina.

Daftar tersebut mengikuti keputusan presiden pada 5 Maret lalu yang mengizinkan pemerintah, perusahaan, dan warga Rusia untuk sementara membayar utang mata uang asing yang terutang kepada kreditur luar negeri dari "negara-negara yang tidak bersahabat" dalam rubel.

 Baca juga: Ukraina Tolak Tawaran Evakuasi Putin, Warga Sipil Tidak Akan Naik Pesawat ke Rusia

 Untuk melakukan pembayaran tersebut, pemerintah mengatakan debitur harus membuka jenis khusus rekening rubel dengan bank Rusia dan mentransfer ke dalamnya rubel setara dengan jumlah mata uang asing yang terutang sesuai dengan nilai tukar resmi bank sentral pada hari pembayaran.

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hantam Pabrik Roti saat Pembicaraan Damai, 13 Mayat Ditemukan di Reruntuhan

Pengaturan sementara untuk membayar utang luar negeri ini berlaku untuk pembayaran yang melebihi 10 juta rubel (Rp1 miliar) per bulan.

Diketahui, sekutu Barat telah memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap bisnis, bank, dan miliarder dalam upaya untuk mencekik ekonomi Rusia dan menekan Moskow untuk menghentikan serangannya.

Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menyamakan sanksi global dengan deklarasi perang dan memperingatkan bahwa Kiev "mempertanyakan masa depan negara Ukraina".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menyerukan sanksi internasional baru terhadap Rusia, dengan mengatakan tekanan ekonomi perlu ditingkatkan.

"Jika invasi berlanjut dan Rusia tidak membatalkan rencananya terhadap Ukraina, maka paket sanksi baru diperlukan demi perdamaian," katanya dalam pidato video, menyebutkan boikot minyak dan produk minyak Rusia pada khususnya. .

"Boikot impor ke Rusia - jika mereka tidak mematuhi aturan beradab, maka mereka tidak boleh menerima barang dan jasa dari peradaban - biarkan perang menjadi makanan mereka," katanya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement