Diapit oleh rekan-rekannya di kedua sisi dengan mikrofon di depannya, dia mendesak negaranya untuk meletakkan senjatanya.
"Saya ingin mengatakan kepada semua resimen tentara Rusia - letakkan senjata Anda," ujarnya.
"Dan presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin menghentikan aksi pertempuran lebih lanjut,” lanjutnya.
"Hentikan pemboman, berhenti mengirim tentara ke sini untuk membunuh warga sipil, untuk melakukan serangan udara,” tambahnya.
Permohonannya yang putus asa ini muncul setelah tentara Rusia yang mengalami demoralisasi minggu lalu memohon untuk pulang dalam panggilan telepon yang disadap ke keluarga mereka, mengatakan mereka sedang "dibantai" di Ukraina.
Seorang polisi yang terguncang menangis saat orang-orang Ukraina yang baik hati membantunya menelepon ibunya. Yang lain mengatakan dia dan rekan-rekannya seperti "makanan meriam". Mereka juga akan melakukan apa saja untuk bisa kembali ke rumah.
Seluruh kota di Ukraina diketahui terus dibombardir pasukan Rusia. Pasukan Rusia juga dituduh menembak mati wanita dan anak-anak - menewaskan tujuh warga sipil yang mencoba melarikan diri dari sebuah desa dekat Kiev.