Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Digitalisasi Pemilu, Waketum Perindo: Suatu saat Pasti Terjadi

Bachtiar Rojab , Jurnalis-Selasa, 15 Maret 2022 |21:31 WIB
Soal Digitalisasi Pemilu, Waketum Perindo: Suatu saat Pasti Terjadi
Waketum Partai Perindo Ferry Rizkiyansyah (Foto: Bachtiar Rojab)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, upaya digitalisasi Pemilu bisa saja terjadi. Namun, perlu ditelaah secara mendalam.

Indonesia, kata dia, sebenarnya sudah berproses terkait digitalisasi Pemilu sejak 2004 hingga 2019. Namun, jika tiba-tiba harus mengubah sistem pemilihan menjadi e-voting perlu upaya yang keras dan mendalam.

"Kemarin itu sudah menggunakan teknologi Pemilu. Ada teknologi buat kompetisi ada teknologi buat administrasi. Cuma untuk beralih dari surat suara menjadi e-voting misalnya, itu butuh upaya yang besar," ujar Ferry dalam acara Podcast Aksi Nyata, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga:  Pernah Jabat Anggota KPU, Waketum Perindo Ungkap Persoalan Menjadi Pemilih Pemula

Menurut Ferry, upaya digitalisasi pemilihan perlu banyak aspek yang harus ditelaah, dari mulai culture, teknologi hingga sosio politik di masyarakat.

"Kita harus melihat soal hukumnya, kita harus melihat soal culture politiknya, sosio politiknya, kita harus melihat teknologinya yang digunakan," ucapnya.

Waketum Perindo menambahkan, banyak lagi terkait hal-hal yang mendasar, Misalnya, soal infrastruktur. Ia menilai, masih banyak warga Indonesia yang sulit akses listrik dan internet. Sehingga akan berdampak pada Pemilu.

"Itu yang sangat mendasar, apalagi tidak ditunjang dengan teknologi yang jelas, listriknya gak ada misalnya, itu kan problem juga. Itu harus dikaji lagi," ucap Ferry.

Baca Juga:  Dongkrak Suara di Pemilu, Waketum Perindo: Kuncinya Bekerja Secara Kolegial

Namun demikian, Ferry optimis digitalisasi Pemilu dapat digulirkan di Indonesia dengan proses yang bertahap. Tapi, bagi Ferry yang terpenting dalam suksesnya pemilu adalah kepercayaan dari masyarakat.

"Satu saat pasti terjadi, tapi itu harus berproses. Jadi sekarang menggunakan kertas, terus nanti e-recap, nanti counting baru e-voting. Namun, yang penting dalam Pemilu itu adalah soal trust," katanya.

Dengan banyaknya tuntutan milenial terkait digitalisasi Pemilu, Partai Perindo telah melakukan langkah awal, dengan membuat Konvensi Rakyat. Di mana, hal tersebut tidak pernah dilakukan dalam konteks legislatif melainkan hanya dilakukan di ranah presidensial.

"Bisanya konvensi-konvensi itu dilakukan oleh Presiden. Tapi, kalau konteksnya terkait legislatif, ini belum pernah dilakukan. Ini merupakan bagian dari narasi besar," katanya.

Ferry menilai, hal tersebut merupakan bagian dari pola modernisasi partai politik, karena mampu mengubah demokrasi konvensional menjadi digital.

"Ini mengubah satu pola mekanisme proses demokrasi menjadi masuk pada sistem demokrasi digital, ini menjadi sangat penting sekali," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement