Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Penjarakan 15 Ribu Warganya karena Unjuk Rasa Tolak Invasi ke Ukraina

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 16 Maret 2022 |22:01 WIB
Rusia Penjarakan 15 Ribu Warganya karena Unjuk Rasa Tolak Invasi ke Ukraina
Foto: Ekpress.co.uk
A
A
A

DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS), mengecam tindakan keras Rusia terhadap aksi unjuk rasa dan wartawan, dengan menyebut sebanyak 15.000 warga Rusia telah ditahan karena menentang invasi yang dilancarkan negaranya ke Ukraina.

(Baca juga: Jurnalis AS Tewas Terbunuh di Ukraina)

“Terlepas dari tindakan keras Putin terhadap kebebasan media, dan bagaimana pemerintahnya terus menjajakan kebohongan secara terang-terangan, kami telah melihat banyak orang Rusia dengan berani menentang perang (yang diprakarsai) Putin, termasuk di saluran televisi yang dikelola pemerintah,”dikutip VOA Indonesia, Kamis (16/3/2022).

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price merujuk pada pegawai televisi pemerintah Rusia yang menyela program siaran berita live mengacungkan poster besar bertuliskan “NO WAR” dan “warga Rusia menentang perang.”

Pegawai televisi Channel One yang dikelola pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova, pada Selasa (15/3), diperintahkan oleh pengadilan Rusia untuk membayar denda atas aksinya tersebut.

Rusia telah berupaya keras memotong sumber-sumber informasi independen tentang perang, dengan memblokir layanan BBC Rusia, Voice of America yang didanai pemerintah Amerika, dan Radio Free Europe/Radio Liberty, siaran radio Jerman Deutsche Welle dan situs web Meduza yang berbasis di Latvia.

“Rakyat Rusia berhak mengetahui tentang ribuan korban yang diakibatkan oleh keberadaan pasukan Federasi Rusia saat ini di Ukraina, serta korban sipil, dan penghancuran infrastruktur sipil yang terus meluas, yang ditimbulkan Putin pada rakyat Ukraina,” tegas Price.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement