Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketika Airlangga Balas Dendam Atas Kematian Mertuanya Sang Raja Mataram

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 01 April 2022 |07:05 WIB
Ketika Airlangga Balas Dendam Atas Kematian Mertuanya Sang Raja Mataram
Raja Airlangga (foto: wikipedia)
A
A
A

KERAJAAN Mataram Kuno menemui titik nadirnya usai mendapatkan serangan dari Wurawari dari Lwaram. Sang Raja Dharmawangsa Teguh tewas seketika usai mendapat serangan dari sekutu Kerajaan Sriwijaya ini. Hal ini pula yang melatarbelakangi serangan balasan dari Raja Airlangga dari Kahuripan.

Airlangga yang berhasil melarikan diri dari serangan Lwaram, kemudian menjalani hidup sebagai pelarian dari hutan ke hutan. Ia ditemani oleh Mpu Narotama hidup sebagai pelarian sebelum akhirnya mendirikan kerajaan baru di Wawatan Mas usai diminta rakyat Medang untuk mendirikan kerajaan baru pasca hancurnya Kerajaan Mataram.

BACA JUGA:Silsilah Kerajaan Kediri, Raja-rajanya Keturunan Raja Airlangga 

Perjuangan Airlangga yang bergelar Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa sebagai raja di Kerajaan Kahuripan bukan hal yang mudah. Wilayah kekuasaannya saat itu hanya mencakup daerah yang sempit di Sidoarjo dan Pasuruan. Pasalnya sebagaimana dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa" tulisan Sri Wintala Achmad, setelah wafatnya Dharmawangsa Teguh banyak wilayah kekuasaan Medang yang melepaskan diri untuk menjadi negara yang merdeka.

Enam tahun kemudian tepatnya pada 1025 M, Airlangga berupaya untuk melakukan ekspansi wilayah kekuasaannya. Hal ini didukung dengan ekspansi kekuasaan Rajendra Coladewaraja Colamandala dari India untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Alhasil secara kekuatan hal ini menguntungkan Airlangga yang kesulitan menghadapinya Sriwijaya.

BACA JUGA:Raja Airlangga Belah Kerajaannya Jadi Dua, Apa Alasannya? 

Usaha ekspansi wilayah pun membawa hasil yang gemilang. Melalui usaha ekspansi ini Airlangga ingin kembali menegakkan kekuasaan Wangsa Isana di Pulau Jawa. Tiga orang raja berhasil ditaklukkan Airlangga, ketiganya yakni Wisnuprabhawa (Raja Wuratan), Raja Hasin, dan Panuda (Raja Lewat) pada tahun 1030 M.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement