JAKARTA – Iran meminta negara-negara untuk bersikap netral terkait konflik antara Rusia dan Ukraina,serta melihat akar permasalahan yang menyebabkan perang antara kedua negara bertetangga tersebut.
BACA JUGA: Bak 'Kebakaran Jenggot', AS Keliling Dunia Tekan Pemimpin Dunia agar Terus Menekan Rusia
Anggota parlemen Iran Dr. Mojtaba Rezakhah mengatakan bahwa sikap netral diperlukan untuk mencari solusi dari konflik dan menciptakan perdamaian. Dr Rezakhah, yang memimpin delegasi iran saat menghadiri pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali bulan lalu, juga menyerukan pentingnya menyelesaikan akar permasalahan yag memicu konflik ini.
“Jika kita mencari perdamaian kita tidak seharusnya tidak memihak,” kata Dr. Rezakhah saat berbicara kepada MNC Media.
BACA JUGA: Rusia Klaim Kantongi Jaminan Tertulis Perjanjian Nuklir Iran, Cari Jalan Keluar Hindari Sanksi?
“Ada alasan dan akar permasalahan dari konflik ini. Jika kita mengabaikannya kita tidak dapat menyelesaikan konflik. jika kita tidak mempertimbangkan mengapa konflik ini terjadi, tidak ada alasan untuk menyelesaikannya,” tambahnya.
Seruan ini telah disampaikan delegasi Iran pada pertemuan IPU di Bali bulan lalu.
Menurut Rezakhah, aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menjadi salah satu alasan terjadinya konflik ini. Dia mengatakan bahwa perluasan wilayah NATO ke daerah timur, yang semakin mendekati Rusia telah menimbulkan ketegangan.
Rusia melancarkan aksi militer ke Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tetangganya itu, menurut Kremlin. Namun, Ukraina dan sekutu Baratnya, termasuk Amerika Serikat (AS) menyebut tindakan Rusia itu sebagai invasi yang tidak beralasan.
(Rahman Asmardika)