Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Muslim di Ukraina Jalani Ramadan yang Sulit dan Emosional, Penuh dengan Bom dan Serangan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 06 April 2022 |13:58 WIB
Muslim di Ukraina Jalani Ramadan yang Sulit dan Emosional, Penuh dengan Bom dan Serangan
Kehidupan muslim Ukraina saat menjalani bulan suci Ramadan (Foto: AP)
A
A
A

“Sekarang kami tinggal bersembunyi saat mendengar sirene. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Secara psikologis memang sulit. Sepertinya kita telah berusia 10 tahun sejak awal perang ini,” lanjutnya.

Sementara itu, Isa Celebi, seorang penjual gorden Turki yang telah tinggal di Ukraina sejak 2010, mengatakan Ramadan tahun ini akan membuat banyak orang jauh dari rumah mereka, dengan beberapa “bahkan tinggal di mobil mereka”.

“Kami selalu membuka rumah kami untuk orang-orang selama Ramadan, atau perang. Kami akan membagi roti kami, ”katanya, seraya menambahkan bahwa stok beberapa makanan rendah sementara harga meningkat.

“Perang sangat mempengaruhi kami dan kami berjuang untuk bertahan hidup – bisnis saya telah sepenuhnya berhenti. Tapi saya percaya kita akan melihat akhir, mungkin dalam satu tahun, mungkin dua, tetapi hari-hari baik akan kembali. Itu sebabnya saya tidak akan meninggalkan negara ini,” ungkapnya.

Pada awal perang, Celebi membantu mengevakuasi 400 orang Turki, Muslim, dan Ukraina dari kota kelahirannya Vinnytsia, Ukraina barat, ke luar negeri.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement