KRAMATORSK - Serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di Ukraina timur menewaskan sekitar 50 orang lebih pada Jumat (9 April) dan melukai lebih dari 100 orang, ketika warga sipil berlomba untuk mengungsi, karena khawatir akan serangan Rusia di wilayah tersebut.
Para pemimpin dunia mengutuk serangan di Kramatorsk, ibu kota Donetsk. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Rusia berada di balik "kekejaman yang mengerikan" yang dikutuk Prancis sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan."
“Kebohongan Rusia bukan tandingan bukti tak terbantahkan tentang apa yang terjadi di Ukraina,” kata Biden, menyebut invasi itu “kemarahan bagi kemanusiaan kita bersama”.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, di Twitter, dan menteri pertahanan Inggris Ben Wallace, selama kunjungan ke Rumania, keduanya mengecam serangan itu.
Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan ada "banyak bukti bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina" dan kedutaan AS di Ukraina mengecamnya sebagai "satu lagi kekejaman yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina".
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell di Kyiv diketahui bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mengunjungi lokasi pembunuhan warga sipil di kota Bucha.
Baca juga: Presiden Ukraina: Serangan Rudal Rusia di Stasiun Kereta Api Adalah Kejahatan Perang
“Rusia menghadapi "pembusukan" karena sanksi yang semakin keras dan Ukraina memiliki "masa depan Eropa",” terang kata Von der Leyen pada konferensi pers dengan Zelensky.