Gubernur wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan pasukan Rusia telah menembakkan rudal Tochka yang berisi munisi tandan, tetapi tidak memberikan bukti apa yang dia miliki tentang hal ini. Reuters tidak segera dapat memverifikasi tuduhan tersebut. Rusia sebelumnya membantah menggunakan munisi tandan di Ukraina.
Munisi tandan telah dilarang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bawah konvensi internasional 2008, munisi ini terdiri dari cangkang berongga yang meledak di udara, menyebarkan lusinan atau bahkan ratusan "bom" yang lebih kecil di area yang luas.
Walikota Kramatorsk Oleksander Honcharenko memperkirakan bahwa sekitar 4.000 orang berada di stasiun pada saat serangan itu. Setidaknya empat dari mereka yang tewas adalah anak-anak.
"Beberapa orang kehilangan kaki, yang lain lengan. Mereka sekarang menerima bantuan medis. Rumah sakit melakukan sekitar 40 operasi secara bersamaan," kata walikota dalam briefing online.
"Mereka (pasukan Rusia) ingin menyerang stasiun itu," kata Walikota Honcharenko.