Anubhav memiliki keyakinan Hindu dan Anna adalah Kristen, jadi pernikahan mereka harus didaftarkan di pengadilan di bawah undang-undang khusus dan formalitas bisa memakan waktu lebih dari sebulan.
Jadi pasangan itu memutuskan bahwa dia akan datang ke India pada akhir Maret untuk memulai proses dan pindah ke India untuk selamanya beberapa bulan kemudian. Tapi ternyata, terjadilah perang.
"Kami tahu bahwa diplomasi telah gagal tetapi kami masih berpikir perang dapat dihindari," ujar Anna.
"Banyak dari kami juga percaya bahwa serangan akan terkonsentrasi di perbatasan dan Kyiv akan aman,” lanjutnya.
"Tetapi pada 24 Februari, saya terbangun karena suara bom dan pikiran pertama saya adalah, 'Apakah saya sedang bermimpi?' Kemudian saya melihat pesan dari Anubhav dan lainnya yang mengonfirmasi bahwa kami sedang diserang," tambahnya.
Banyak orang yang dia kenal mulai mengemasi barang-barang mereka dan teman-temannya menyarankan dia untuk melakukan hal yang sama.