Saat penembakan semakin intensif, keesokan harinya dia pindah ke bunker bersama ibu dan anjingnya.
"Itu penuh dengan orang-orang. Ada jam malam dan kami tidak diizinkan meninggalkan bunker tetapi saya harus keluar untuk bernapas dan berjalan-jalan dengan anjing. Kota itu dipenuhi dengan bau asap dan langit sangat merah,” terangnya.
Beberapa hari sebelum Rusia mulai mengebom Ukraina, Anubhav telah memintanya pergi karena dia merasa perang sudah dekat, tetapi Anna enggan pergi tanpa anjingnya.
Tetapi pada 26 Februari lalu, ketika dia memutuskan untuk pergi, Anubhav mencoba mencegahnya.
"Pada saat itu, keadaan menjadi sangat buruk," katanya.
"Sering terjadi penembakan dan stasiun kereta jauh dan tidak ada taksi untuk mengantar mereka. Saya takut dia akan keluar di jalan dan ada banyak hal yang bisa salah. Jadi saya katakan padanya itu akan lebih aman untuk tinggal di bunker,” ujarnya.