UKRAINA - Ketika Kira Obedinsky yang berusia 12 tahun, yatim piatu karena perang Rusia-Ukraina, dibawa dari kampung halamannya di Mariupol ke sebuah rumah sakit di daerah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur pada awal Maret lalu, dia tidak yakin apakah dia akan bisa berkumpul kembali dengan anggota keluarganya yang tersisa.
Saat ini, Kira berada di Kyiv, melawan segala rintangan dan duduk di ranjang rumah sakit bersama kakeknya Oleksander Obedinsky. Pada Rabu (27/4), dia berbicara kepada CNN untuk pertama kalinya tentang cobaan berat yang dialaminya. Dia terus pulih dari cedera yang menurut perawat termasuk luka pecahan cangkang di wajah, leher, dan kakinya. Wajahnya yang penuh bekas luka dan sikapnya yang tertutup adalah tanda-tanda trauma fisik dan psikologis yang dialaminya.
Keluarga Obedinsky telah terkoyak oleh perang ini. Ayah Kira, Yevhen Obedinsky, mantan kapten tim polo air nasional Ukraina, tewas pada 17 Maret saat pasukan Rusia menyerang kota tersebut. Pada saat itu, Kira menjadi yatim piatu, ibunya meninggal ketika Kira berusia dua minggu.
Beberapa hari setelah kematian ayahnya, Kira dibawa ke rumah sakit di wilayah Donetsk oleh tentara berbahasa Rusia setelah mengalami luka akibat ranjau darat saat mencoba melarikan diri dari Mariupol dengan pacar ayahnya.
Baca juga: Dubes AS untuk Rusia: Perang Ukraina Dorong Hubungan AS-Rusia Lebih Buruk
"Militer [Rusia] datang berlari, mereka menghentikan dua mobil dan membawa kami ke Manhush, ke rumah sakit karena kami berdarah. Kemudian mereka membawa kami dari Manhush ke rumah sakit Donetsk lain," terang Kira.
Baca juga: PBB Akui Gagal Cegah Atau Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Tidak Akan Menyerah
Berbicara kepada CNN awal bulan ini dari Kyiv, sang kakek Oleksander mengatakan kepada CNN bahwa dia takut dia tidak akan pernah melihat cucunya lagi karena hampir tidak mungkin untuk melakukan perjalanan melintasi negara yang dilanda perang untuk mengambilnya.