TEL AVIV - Sebuah keluarga asal Amerika Serikat (AS) memicu ketakutan bom di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel setelah mengeluarkan peluru artileri yang tidak meledak di pemeriksaan keamanan.
Menurut pihak berwenang, keluarga itu mengambil peluru artileri tersebut saat mengunjungi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, tempat terjadinya perang antara Israel dan Suriah.
Situs berita Israel Ynet melaporkan insiden itu terjadi pada Kamis (28/4/2022) malam saat seorang anggota keluarga itu mengeluarkan selongsong peluru artileri dari ransel mereka dan bertanya apakah benda itu bisa dimasukkan dalam koper.
Seorang petugas kemudian memerintahkan area tersebut dikosongkan, tetapi seorang penumpang lain yang salah dengar berteriak “penembakan teroris”, yang memicu kepanikan massal, demikian diwartakan BBC.
Video yang diposting di media sosial oleh penyiar publik Kan Israel menunjukkan lusinan orang berteriak dan melarikan diri dari area check-in, dengan yang lain berjongkok atau berbaring di lantai dalam kebingungan.
Di tengah kekacauan, seorang pria berusia 32 tahun, Uri, terluka saat mencoba melarikan diri dan dibawa ke rumah sakit.
"Saya berada di bandara menunggu satu jam dalam antrean sampai saya tiba di konter check-in, dan tiba-tiba pada radius lima meter orang mulai melarikan diri dan meninggalkan barang bawaan," katanya kepada YNet.
"Ketakutannya adalah seseorang menembakkan peluru, saya mengerti bahwa saya juga harus melarikan diri, jadi saya berlari menuju check-in, saya tersandung pada ban berjalan... dan terbang sejauh enam meter."
Follow Berita Okezone di Google News