Ada kritik terhadap penarikan NATO yang dipimpin AS dari negara itu, dengan pertanyaan yang diajukan tentang bagaimana Taliban dapat menguasai negara itu dengan cepat.
Dketahui, Taliban menguasai negara itu dalam serangan cepat Agustus lalu.
Para Islamis garis keras menyapu seluruh negeri hanya dalam 10 hari, ketika pasukan NATO pimpinan AS terakhir pergi setelah kampanye militer 20 tahun.
Sadat mengatakan itu buruk bagi Afghanistan tetapi dia menyalahkan politisi di negara-negara NATO, terutama Presiden AS Biden, bukan komandan militer barat, banyak di antaranya masih berhubungan dengannya.
"Ini bukan akhir yang bisa kita banggakan, atau bahagiakan,” ujarnya.
Dia menyatakan kekagumannya atas perlawanan Ukraina tetapi memperingatkan bahwa mereka juga suatu hari nanti bisa dikecewakan oleh NATO.
"Saya pikir mereka bertahan dengan cukup baik. Tetapi saya juga mengatakan kepada mereka untuk, Anda tahu, lebih percaya pada diri mereka sendiri, karena dukungan berkelanjutan dari NATO dan negara-negara lain dapat terhenti,” terangnya.
"Saya berharap mereka akan terus mendapatkan dukungan selama mereka membutuhkannya,” tambahnya.
(Susi Susanti)