Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sepenggal Kisah Haru di Tengah Hiruk Pikuk Arus Mudik

Antara , Jurnalis-Sabtu, 07 Mei 2022 |04:31 WIB
Sepenggal Kisah Haru di Tengah Hiruk Pikuk Arus Mudik
Suasana Pelabuhan Tanjung Priok (Foto: Antara)
A
A
A

Masalah Sri bukan perkara dinginnya malam atau gangguan nyamuk melainkan sikap tak ramah salah satu pemilik warung di kawasan pelabuhan. Dia mengatakan, untuk meminta mangkuk tambahan karena ingin memisahkan sayur dan nasi, Sri harus mendengar omelan dari si pemilik warung.

"'Nambahin cucian piring saja' ucap Sri menirukan gerutuan si pemilik warung.

Selain soal sikap tak ramah, harga makanan di warung itu yang dinilainya cukup mahal juga menjadi tambahan masalah untuk Sri. Sepiring nasi ayam, kata dia, dijual seharga Rp27 ribuan.

Mengetahui itu, Ecih iba. Dia berniat mengajak Sri membeli makanan di salah satu warung makan Padang langganannya besok yang terletak di luar terminal penumpang. Ecih menjamin rasa makanan yang dijual lezat.

Tak lama berbincang-bincang dengan Ecih dan Sri, Wati (60) mendekat. Dia menggandeng seorang wanita berjilbab merah muda. Rupanya, Wati seorang ahli pijat tradisional. Dia ingin membantu si wanita itu yang mengaku terkena masalah lambung.

Wati yang berasal dari Pangkal Pinang, Bangka itu sudah lebih dari 20 tahun menjalani profesi sebagai ahli pijat tradisional. Bakat memijat diwarisinya dari orang tuanya.

"Saya lihat dia (wanita berjilbab merah muda) memegang kepalanya. Saya tanya apa dia sakit? Kelihatan pucat bibirnya, saya mau coba bantu," kata dia yang berniat menumpang kapal besok hari itu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement