BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar mendeteksi sembilan titik panas di wilayah Provinsi Aceh, yang sudah memasuki musim kemarau, sehingga warga diminta waspada potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Pemantauan kita hari ini terdeteksi ada sembilan titik panas yang tersebar di sejumlah daerah wilayah Aceh. Jadi kami imbau warga mewaspadai api yang bisa menyebabkan kebakaran,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Aceh Besar, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Jumat (27/5/2022).
Dijelaskan Zakaria, pemantauan titik panas dilakukan menggunakan sensor Satelit NOAA, Terra, Aqua, dan Suomi NPP, sepanjang hari pada Jumat (27/5) mulai pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB.
 BACA JUGA:Juli Masuk Puncak Kemarau, Karhutla Jadi Ancaman di OKI
Hasilnya, BMKG mendeteksi sembilan titik panas yang tersebar masing-masing satu titik di Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Cot Glie Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Meuredu Kabupaten Pidie Jaya, dan Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen.
Selanjutnya, satu titik di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya, Kecamatan Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues, serta Kecamatan Trumon dan Kecamatan Trumon Timur Kabupaten Aceh Selatan.
“Jadi totalnya hasil pantauan kami ada sembilan titik panas per hari ini,” katanya.
 BACA JUGA:Presiden Jokowi Minta Antisipasi Karhutla saat Musim Kemarau, Ini Langkah Polri
Zakaria menambahkan, saat ini wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau. Musim ini diperkirakan akan berlangsung di daerah Tanah Rencong itu hingga September 2022.
“Tingkat karhutla sangat tinggi di tengah kondisi seperti ini, apalagi dengan kemunculan titik panas,” kata Zakaria.