Ditanya tentang ucapan itu, Sullivan mengatakan: "Kami juga tidak akan pernah putus sama sekali."
Ketika ditanya oleh TASS apakah analogi itu berarti kedutaan bisa ditutup, Sullivan berkata: "Mereka bisa…ada kemungkinan itu, meskipun saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar.
"Seperti yang saya pahami, pemerintah Rusia telah menyebutkan varian pemutusan hubungan diplomatik," katanya. "Kita tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan diplomatik dan berhenti berbicara satu sama lain,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil kepala biro media AS di Moskow untuk membahas pada Senin apa yang dikatakan sebagai akibat dari tindakan tidak bersahabat AS.
Penolakan kaisar perempuan Rusia, Tsarina Catherine the Great, untuk mendukung kerajaan Inggris ketika AS mendeklarasikan kemerdekaan meletakkan dasar bagi kontak diplomatik pertama antara AS dan St Petersburg, yang kemudian menjadi ibu kota kekaisaran Rusia.
Setelah Revolusi Bolshevik pada Oktober 1917, Presiden Woodrow Wilson menolak untuk mengakui pemerintahan revolusioner Vladimir Lenin dan Kedutaan AS ditutup pada 1919. Hubungan tidak terjalin kembali sampai 1933.
"Satu-satunya alasan saya dapat berpikir bahwa AS mungkin terpaksa menutup kedutaannya adalah jika menjadi tidak aman untuk melanjutkan pekerjaannya," kata Sullivan.
(Rahman Asmardika)