Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penembakan Massal di SD Texas, Guru yang Tertembak Sebut Polisi Pengecut

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 08 Juni 2022 |13:56 WIB
Penembakan Massal di SD Texas, Guru yang Tertembak Sebut Polisi Pengecut
Guru yang tertembak pada insiden penembakan massal di SD Texas menyebut polisi pengecut karena telat bertindak (Foto: SD Robb)
A
A
A

UVALDE - Seorang guru yang terluka dalam penembakan massal di sekolah dasar (SD) Robb, Uvalde, Texas, telah mengkritik polisi sebagai "pengecut" karena menunda mengambil tindakan sementara murid-muridnya terbunuh.

Penembakan itu merenggut nyawa 21 orang, termasuk 19 anak kecil. Dalam wawancara yang mengerikan dengan ABC News, sang guru bernama Arnulfo Reyes mengatakan kepada murid-muridnya untuk berpura-pura tidur selama penembakan.

Sebelas dari mereka tewas ketika pria bersenjata itu mengintai kelasnya dan ruang kelas yang berdekatan selama lebih dari satu jam ketika polisi berdiri di aula.

"Anda punya rompi antipeluru. Saya tidak punya apa-apa," katanya tentang polisi.

 Baca juga: Penembakan Massal di SD Texas, Pelaku Masuk ke Ruang Kelas yang Tidak Dikunci

Serangan oleh seorang warga lokal berusia 18 tahun telah menyebabkan perdebatan nasional baru tentang peraturan senjata.

 Baca juga: Korban Penembakan Massal di SD Texas Mulai Dimakamkan, Bertahap hingga Pertengahan Juni

Reyes, seorang guru kelas empat yang telah mengajar selama 17 tahun, mengatakan bahwa dia berpikir "itu akan menjadi hari yang baik" ketika dia pergi ke sekolah pada saat serangan terjadi.

Para siswa sedang menonton film ketika terjadi tembakan. Dia menyuruh mereka bersembunyi di bawah meja dan berpura-pura tidur, seperti yang diajarkan.

Tetapi pria bersenjata itu masuk melalui ruang kelas yang berdekatan dan mulai menembak.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement