UKRAINA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan ribuan warga sipil terjebak di kota Severodonetsk di Ukraina dengan pasokan air yang semakin menipis.
PBB mengatakan ke BBC, situasi mendesak sedang berkembang di bunker di bawah pabrik kimia Azot, tempat ratusan warga sipil berlindung di kota timur utama.
PBB telah memperingatkan ribuan warga sipil terjebak di bunker bawah tanah di kota Severodonetsk yang terkepung dengan pasokan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya yang semakin berkurang.
Janji dari Rusia untuk membuka koridor evakuasi bagi warga sipil untuk meninggalkan pabrik kimia di kota yang dilanda konflik pada Rabu (15/6/2022) gagal terwujud.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) kembali menjanjikan bantuan senjata senilai USD1 miliar (Rp15 triliun) ke Ukraina.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Rabu (15/6/2022) bahwa pihaknya memberikan tambahan USD1 miliar bantuan militer ke Ukraina untuk memerangi Rusia. Biden kembali memberikan bantuan tambahan keamanan dan senjata, karena pertempuran terus berkecamuk di wilayah Donbas timur.
Baca juga: 3 Jembatan Menuju Kota Utama Ukraina Hancur, Hentikan Pasokan Bantuan dan Evakuasi Warga Sipil
Biden berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (15/6/2022) menjelang pengumuman pemberian bantuan itu. Pentagon mengatakan bantuan ini termasuk memberikan Ukraina 18 howitzer, 36.000 butir amunisi howitzer dan dua sistem pertahanan pantai Harpoon.