Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hormati Jurnalis yang Terbunuh, Jalan di Depan Kedutaan Arab Saudi di AS Ganti Nama Jadi Jamal Khashoggi Way

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 16 Juni 2022 |13:14 WIB
Hormati Jurnalis yang Terbunuh, Jalan di Depan Kedutaan Arab Saudi di AS Ganti Nama Jadi Jamal Khashoggi Way
Jalan di depan kedutaan besar Arab Saudi di Washington berubah menjadi Jamal Khashoggi Way (Foto: AFP
A
A
A

WASHINGTON - Jalan di depan kedutaan besar Arab Saudi di Washington pada Rabu (15/6/2022) diubah namanya menjadi Jamal Khashoggi ketika para aktivis bersumpah tidak akan pernah melupakan jurnalis yang terbunuh itu meskipun ada rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke kerajaan itu.

Pemerintah lokal ibu kota mengubah tanda-tanda di satu blok di depan kedutaan besar dengan tulisan "Jamal Khashoggi Way" untuk menghormati pembangkang Saudi yang dicekik sampai meninggal dan dipotong-potong di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

“Jalan itu akan berfungsi sebagai pengingat terus-menerus, peringatan untuk memori Jamal Khashoggi yang tidak dapat ditutup-tutupi,” terang Phil Mendelson, Presiden Dewan Distrik Columbia yang memilih dengan suara bulat untuk mengganti nama bentangan New Hampshire Avenue yang juga terletak di sepanjang jalan dengan gedung Watergate bertingkat.

Baca juga: Perbaiki Hubungan, Biden dan Pangeran Arab Saudi Berencana Akan Bertemu Akhir Bulan Ini

Pengumuman ini datang satu hari setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden akan melakukan perjalanan bulan depan ke Arab Saudi dan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang menurut intelijen AS mengizinkan pembunuhan itu.

Baca juga: MBS : Pembunuhan Khashoggi Sangat Menyakitkan Saya dan Warga Saudi

Biden sebelumnya berjanji untuk memberikan status paria ke Arab Saudi atas masalah hak asasi termasuk pembunuhan Khashoggi, yang telah menulis secara kritis tentang pangeran yang berkuasa di The Washington Post.

Tawakkol Karman, seorang aktivis dan penulis Yaman yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, mengatakan pada upacara itu bahwa kunjungan mendatang "berarti bahwa Biden telah meninggalkan komitmennya untuk mendukung hak asasi manusia di seluruh dunia".

Sarah Leah Whitson, Direktur Eksekutif Demokrasi untuk Dunia Arab Sekarang, sebuah kelompok hak asasi yang didirikan oleh Khashoggi, mengecam "penyerahan tak tahu malu" Biden.

"Kami bermaksud untuk mengingatkan orang-orang yang bersembunyi di balik pintu-pintu itu, kami bermaksud untuk mengingatkan mereka setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahwa ini adalah Jalan Jamal Khashoggi,” terangnya sambil berdiri di depan kedutaan.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pembunuhan teman kami, seorang pria Saudi pemberani, Jamal Khashoggi, yang berani menantang tirani Mohammed bin Salman,” lanjutnya.

Pemerintahan Biden mengatakan mengambil pendekatan yang lebih keras daripada mantan presiden Donald Trump, yang akrab dengan putra mahkota, tetapi masih melihat kepentingan vital dengan Saudi - produsen minyak utama pada saat harga energi melonjak.

Jamal Khashoggi Way adalah jalan terbaru yang diganti namanya di Washington sebagai sinyal. Sebelumnua Kedutaan Rusia yang terletak di Boris Nemtsov Plaza, dinamai untuk politisi reformis yang terbunuh di dekat Kremlin pada 2015.

Upaya untuk memberi nama alun-alun di luar kedutaan China untuk Liu Xiaobo, penulis pemenang Hadiah Nobel dan aktivis demokrasi yang meninggal di penjara, gagal setelah ditentang keras oleh Beijing.

Pemerintah lain terkadang bertindak serupa dengan AS, yang konsulatnya di Kolkata berada di jalan yang dinamai revolusioner Vietnam Ho Chi Minh.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement