Berita vonis tersebut banyak diliput di China, meskipun di media sosial ada kurangnya simpati terhadap korban, yang perilakunya sendiri dipertanyakan oleh banyak orang, tampaknya mengabaikan apa yang terjadi padanya. Banyak posting dari pria mendukung daya tarik penyerangnya.
Korban kekerasan gender berjuang untuk berbicara tentang hal itu di China, di mana serangan terhadap perempuan masih sering terjadi.
Mantan karyawan Alibaba itu mengatakan kepada wartawan melalui WeChat bahwa dia membaca putusan di berita.
"Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan apa yang saya rasakan saat ini. Saya sudah menunggu begitu lama untuk putusan ini. Saya merasa bersalah, dan sedih, tetapi tidak ada yang berempati dengan saya,” ujarnya.
(Susi Susanti)