SEOUL - Setidaknya delapan kapal perang Rusia dan China telah terlihat di laut dekat Jepang minggu ini. Ini seolah menjadi anda lain dari tekanan yang nyata dari kedua mitra yang telah menempatkan Tokyo diantara hubungan buruk masing-masing atas Ukraina dan Taiwan.
Kementerian Pertahanan Jepang pada Selasa (21/6/2022) mengatakan pasukannya telah mengamati lima kapal perang Rusia yang dipimpin oleh kapal perusak anti-kapal selam yang berlayar melalui Selat Tsushima, yang memisahkan Jepang dan Korea Selatan.
Kementerian dalam rilis berita mengatakan lima kapal armada Rusia telah berada di dekat pulau-pulau Jepang selama seminggu, dari Hokkaido di utara hingga Okinawa di selatan.
Sementara itu, setidaknya dua kapal perang China dan sebuah kapal pasokan terlihat pada Selasa (21/6/2022) di Kepulauan Izu, sekitar 500 kilometer (310 mil) selatan ibu kota Tokyo. Salah satu kapal itu tampaknya adalah Lhasa, perusak rudal berpemandu Tipe 55 dan salah satu kapal permukaan paling kuat di China.
Baca juga: Kapal Perang Rusia Masuki Perairan NATO, Putin Peringatkan Akan Gunakan Nuklir jika Diperlukan
Kementerian mengatakan kelompok itu telah beroperasi di perairan dekat Jepang sejak 12 Juni lalu.
"Ini adalah unjuk kekuatan yang jelas dari Rusia dan China," kata James Brown, profesor ilmu politik di Temple University di Tokyo.
Baca juga: Sumber: AS Siapkan Intel untuk Bantu Ukraina Targetkan Kapal Perang Rusia
“Kegiatan ini merupakan kekhawatiran besar bagi Jepang. Paling tidak, melacak pergerakan pasukan militer Rusia dan China merupakan beban pada sumber daya Pasukan Bela Diri Jepang,” lanjutnya.
Tidak ada klaim dari Tokyo bahwa kelompok angkatan laut Rusia dan China mengoordinasikan tindakan mereka, seperti yang mereka lakukan Oktober lalu ketika total 10 kapal perang Rusia dan China bersama-sama berpartisipasi dalam latihan di mana mereka mengelilingi sebagian besar kepulauan Jepang.