JOHANNESBURG - Dua puluh satu anak muda yang ditemukan tewas di sebuah kedai minum di pantai timur Afrika Selatan selama akhir pekan mungkin meninggal karena keracunan dari kebocoran gas, kata sumber yang dekat dengan penyelidikan itu, Rabu (29/6/2022).
Kematian para pemuda di tempat hiburan malam populer di luar East London itu menimbulkan kesedihan yang mendalam di komunitas miskin kota. Sementara beberapa kerabat korban telah menyatakan kemarahannya karena seruan selama berminggu-minggu untuk menutup kedai itu tidak diindahkan.
BACA JUGA:Â 17 Orang Ditemukan Meninggal di Klub Malam, Mayat-Mayat Berserakan di Meja hingga Lantai
Semua korban yang tewas adalah remaja, yang termuda adalah gadis berusia 13 tahun. Ada juga beberapa yang selamat, beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit, dan lainnya tidak terluka.
Seorang juru bicara tim forensik menolak untuk mengomentari setiap aspek penyelidikan sampai laporan akhir keluar.
Pemerintah provinsi Eastern Cape mengatakan dalam sebuah pernyataan "otopsi telah dilakukan pada 21 orang muda yang meninggal dan sampel telah dikirim ke laboratorium... untuk penyelidikan."
Kepolisian nasional cabang Eastern Cape mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "masih melanjutkan penyelidikan atas kematian 21 anak di Enyobeni Tavern," dan bahwa laporan resmi akan tersedia untuk anggota keluarga dan masyarakat "di waktu yang tepat."
BACA JUGA:Â Setidaknya 22 Remaja Ditemukan Tewas di Kedai Minum, Penyebab Kematian Masih Misterius
Penyelidik telah menyisir tempat kejadian untuk mencari petunjuk tentang bagaimana tepatnya para pemuda itu meninggal. Pihak berwenang sebelumnya mengesampingkan penyerbuan, dengan mengatakan mereka mungkin secara tidak sengaja diracuni oleh sesuatu yang mereka makan, minum atau hisap.
Namun, sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media, mengatakan kepada Reuters bahwa para penyelidik saat ini sedang mengerjakan teori bahwa para pemuda diracuni oleh gas di sebuah ruangan di lantai dasar yang berventilasi buruk.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut