Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Suriah

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 01 Juli 2022 |10:55 WIB
Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Suriah
Foto: Reuters.
A
A
A

KIEV - Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Kamis (30/6/2022) mengumumkan pada bahwa negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah setelah Damaskus mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) di Donbass.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs webnya, kementerian mengatakan "sangat mengutuk" keputusan Suriah, yang dianggapnya sebagai "tindakan tidak bersahabat terhadap Ukraina" dan "pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya."

BACA JUGA: Diakui Rusia Merdeka dari Ukraina, Ini Sejarah Republik Donbass

"Menanggapi tindakan tidak bersahabat ini, Ukraina menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Suriah tanpa pemutusan hubungan konsuler," demikian bunyi pesan tersebut sebagaimana dilansir RT.

Kiev juga mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk memberlakukan embargo perdagangan di Suriah dan sedang mempertimbangkan “sanksi lain terhadap badan hukum dan individu Suriah.”

Pada Rabu (29/6/2022), kantor berita negara Suriah SANA mengutip seorang pejabat kementerian luar negeri yang mengatakan bahwa Republik Arab Suriah telah memutuskan untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.

BACA JUGA: Rusia Akui Kemerdekaan Republik Donbass, Kemlu RI Masih Pantau Situasi

Setelah Rusia, Suriah menjadi negara kedua di antara anggota PBB yang secara resmi mengakui kemerdekaan kedua negara yang membentuk wilayah Donbass.

Kedua republik memutuskan untuk melepaskan diri dari kendali Kiev pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis Viktor Yanukovych. Keputusan mereka mendorong Kiev untuk mencoba dan merebut kembali wilayah tersebut dengan paksa, yang mengarah ke konflik delapan tahun.

Mengikuti permintaan DPR dan LPR, Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina pada 24 Februari. Moskow mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan wilayah Donetsk dan Luhansk status khusus dalam negara Ukraina.

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement