LONDON - Menteri Pendidikan Inggris yang baru diangkat terlihat mengacungkan jari tengah kepada kerumunan massa di luar kantor perdana menteri di Downing Street pekan lalu. Andrea Jenkyns mengatakan bahwa gerakan kasar itu dilakukannya karena dia harus “membela diri”.
Jenkyns, seorang anggota parlemen dari Tory, sebutan untuk Partai Konservatif Inggris, mengacungkan jari tengahnya ke kerumunan yang mencemoohnya saat dia memasuki Downing Street untuk menyaksikan pidato pengunduran Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagai pemimpin partai pada Kamis (7/7/2022).
Menanggapi kritik yang muncul akibat aksinya itu, Jenkyns mengatakan bahwa dia telah menghadapi "sejumlah besar pelecehan dari beberapa orang yang ada di sana selama bertahun-tahun". Wanita berusia 48 tahun itu menambahkan bahwa dia juga telah menerima ancaman pembunuhan.
“Saya telah mencapai ujung kesabaran saya,” jelasnya sebagaimana dilansir RT.
Namun, Jenkyns mengakui bahwa dia “seharusnya menunjukkan lebih banyak ketenangan,” menambahkan bahwa dia “hanya manusia.”
Meski begitu, permintaan maaf Jenkyns dianggap tidak memadai oleh beberapa perwakilan di sektor pendidikan.
“Dalam 32 tahun saya sebagai guru, 15 di antaranya sebagai kepala sekolah, saya pasti menghadapi saat-saat perilaku buruk dan perilaku yang tidak pantas – dari orang-orang muda dan staf,” Geoff Barton, sekretaris jenderal Asosiasi Pemimpin Sekolah dan Perguruan Tinggi pada Sabtu (9/7/2022).
Barton menambahkan bahwa mengatakan "Saya hanya manusia" tidak pernah menjadi alasan yang cukup baik.
Komentar Jenkyns muncul setelah Mark Spencer, pemimpin House of Commons, parlemen Inggris, mengkritik sikapnya sebagai tidak dapat diterima.
"Saya mengerti emosi cukup tinggi pada hari itu," katanya kepada BBC sebelumnya, mengacu pada hari pengunduran diri Boris Johnson. "Tapi saya pikir itu sama sekali bukan hal yang benar untuk dilakukan."
Andrea Jenkyns diangkat sebagai wakil menteri luar negeri parlemen untuk pendidikan pada 8 Juli ketika Boris Johnson harus merombak pemerintahannya setelah gelombang pengunduran diri kabinet.
Perdana menteri Inggris mengumumkan pada Kamis bahwa ia akan mundur juga, tetapi akan tetap sebagai pemimpin partai sampai penggantinya dipilih, dengan sejumlah tokoh politik kelas berat Inggris berebut untuk mengisi posisinya.
(Rahman Asmardika)