BANGKOK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akhir pekan kemarin mengunjungi Thailand ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden melangkah untuk menunjukkan komitmennya pada Asia Tenggara, dalam menanggapi kuatnya pengaruh China di kawasan itu.
Di Bangkok, Blinken pada Minggu (10/7/2022) bertemu dengan pejabat-pejabat senior Thailand dan aktivis demokrasi dari Myanmar. Ia menandatangani perjanjian dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai untuk memperluas “Aliansi dan Kemitraan Strategis” Amerika-Thailand.
Blinken datang ke Tahiland setelah menghadiri pertemuan menteri luar negeri negara-negara G20 di Bali. Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, di sela-sela pertemuan di Bali, Blinken menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya pengaruh China ke kawasan itu.
Baca juga: AS Cari Dukungan G20, Tekan Rusia Buka Jalur Laut hingga Peringatkan China Tidak Dukung Perang
Sebagaimana pendahulunya, pemerintahan Biden mengamati dengan hati-hati pertumbuhan pesat China dan berusaha mendorong negara itu agar mematuhi standar internasional tanpa keberhasilan berarti. Blinken pada Sabtu (9/7/2022) mengatakan dukungan China pada Rusia dalam perang yang dilancarkan di Ukraina telah menimbulkan ancaman terhadap tatanan berbasis aturan dan memperumit hubungan Washington dan Beijing yang memang sudah tegang.
Baca juga: Dianggap Kerap Melanggar Aturan Sendiri, China Kutuk AS
Namun menurut pejabat-pejabat Amerika, dorongan agresif China ke negara-negara tetangganya di Asia Tenggara dan mempertahankan kehadiran kuat AS merupakan puncak agenda Blinken di Thailand. Blinken akan menawarkan dukungan dan dorongan kepada para pembangkang Myanmar yang telah terpaksa meninggalkan tanah air mereka sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih pada 1 Februari 2021.