JAKARTA - Pemerintah Australia akan menyediakan AUD1,5 juta (sekira Rp15 miliar) untuk mendukung respon Indonesia dalam memerangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
BACA JUGA: Menteri Pertanian Australia Akan Kunjungi Indonesia, Bantu Penanganan Wabah PMK
Dana ini akan menyediakan sekira 1 juta dosis vaksin PMK untuk digunakan dalam program vaksinasi Indonesia, sebagai tindak lanjut dari permintaan resmi dari Pemerintah Indonesia. Program vaksinasi Indonesia berfokus pada dukungan untuk sektor pertanian skala kecil, yang merupakan 90 persen dari industri peternakan di Indonesia.
Ini merupakan dukungan tambahan dari 435.000 dosis vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) yang saat ini sedang didistribusikan di provinsi-provinsi Indonesia yang terkena dampak.
Pada Kamis (14/7/2022) Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt, membahas dukungan Australia dengan Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.
Pemerintah Australia juga telah memberikan komitmen awal sebesar AUD500.000 (sekira Rp5 miliar) untuk Meat and Livestock Australia, yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dukungan dari industri Australia untuk tanggap darurat sektor feedlot Indonesia terhadap penyakit ini.
BACA JUGA: PMK Tak Tularkan Manusia, Australia Tetap Khawatirkan Warganya yang Berlibur ke Bali
“Menjaga biosekuriti wilayah kita merupakan perhatian bersama Australia dan Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam Pertemuan Pemimpin Tahunan Indonesia-Australia baru-baru ini," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong sebagaimana dikutip dari keterangan pers Kedutaan Besar Australia Jakarta, Kamis.
Sementara itu Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Murray Watt mengatakan bahwa penyediaan 1 juta dosis vaksin ni merupakan penegasan komitmen Australia dalam respon Indonesia menanggulangi wabah PMK.
“Selama pertemuan saya dengan (Kepala BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto, kami menawarkan untuk berbagi keahlian Australia tentang manajemen penyakit darurat dan biosekuriti,” kata Watt.
“Pemerintah (Perdana Menteri Australia Anthony) Albanese mengambil pendekatan dua arah untuk mencegah serangan Penyakit Mulut dan Kuku, pertama dengan memperkuat Langkah-langkah biosekuriti di perbatasan Australia, dan juga mendukung upaya mengekang penyebaran penyakit di luar negeri.”
(Rahman Asmardika)