"Beijing menandakan bahwa mereka menolak kedaulatan Taiwan,” lanjutnya.
Namun demikian, para analis mengatakan kepada AFP bahwa China tidak bertujuan untuk meningkatkan situasi di luar kendalinya - setidaknya untuk saat ini.
"Saya pikir mereka cukup berhati-hati dalam tidak ingin meningkat di luar kendali," terang Chong Ja Ian, seorang profesor dengan fokus pada masalah keamanan di National University of Singapore, kepada AFP.
"Jelas mereka menyadari bahwa ada beberapa batasan untuk apa yang ingin mereka lakukan,” lanjutnya.
“Hal terakhir yang diinginkan Xi adalah perang yang tidak disengaja tersulut,” kata Titus Chen, seorang profesor ilmu politik di Universitas Nasional Sun Yat-Sen di Taiwan.
23 juta orang Taiwan telah lama hidup dengan kemungkinan invasi China. Ancaman itu telah meningkat di bawah Presiden Xi Jinping, penguasa paling tegas China dalam satu generasi.
(Susi Susanti)