MALANG - Malang konon memiliki perkembangan yang pesat dibandingkan kota-kota lainnya semasa penjajahan Belanda.
Pasalnya pembangunan sejumlah infrastruktur yang diinisiasi pemerintahan Belanda berlangsung cepat dengan dan tergolong lengkap.
Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Reza Hudianto menjelaskan, di Malang pembangunan tata letak kota oleh Belanda diawali dengan proyek bouwplan satu.
Saat akses pembangunan baru dilakukan sekitar tahun 1920-an dan tergolong cukup cepat untuk ukuran sebuah kota-kota saat itu.
"Padahal Kota Malang itu adalah kota antara tahun 1914 sebelum dan sesudahnya jauh berbeda. Boleh dikata, kota yang mengalami akselerasi perkembangan kota tercepat di seluruh Jawa, sekali menjadi geemente ada delapan bouwplan, dan ketika ditotal ada beberapa hektar," ucap Reza Hudianto, saat ditemui MNC Portal, pada Sabtu (13/8/2022).
Di daerah bouwplan dikenal dengan daerah Oranjebuurt, wilayahnya menggunakan nama-nama jalan dengan nama-nama anggota keluarga kerajaan Belanda, seperti Wilhelmina straat (sekarang Jalan Dr Cipto), Juliana straat (sekarang Jalan RA Kartini), Emma straat (sekarang Jalan dr Sutomo), Willem straat (sekarang Jalan Diponegoro), Maurits straat (sekarang Jalan MH Thamrin), dan Sophia straat (sekarang Jalan Cokroaminoto).