Dalam pertemuan tersebut, Soerjadarma menyanggupi perintah dari Urip Sumohardjo. Setelah melalui beberapa kesulitan (anggaran yang tidak jelas, blokade ekonomi, belum adanya dinas, dan lain-lain), akhirnya TRI Angkatan Udara ditetapkan oleh Presiden pada tanggal 9 April 1946.
3. Jahja Daniel Darma (John Lie)
Tokoh TNI selanjutnya adalah Jahja Daniel Dharma atau John Lie. Pada 1946, ia menjadi anggota Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang bermarkas di Yogyakarta. Ia merupakan seorang perwira tinggi yang dijuluki Hantu Selat Malaka karena ahli dalam penyelundupan senjata di laut. Bukan untuk dijual, senjata-senjata yang diselundupkan tersebut digunakan untuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi.
Dengan menggunakan kapal kecil bernama The Outlaw, John Lie melakukan operasi melewati samudera. Penyelundupan tersebut ia lakukan di Singapura dengan menukarkan hasil bumi Indonesia dengan senjata. Hal ini bukanlah usaha yang mudah lantaran untuk dapat mencapai Singapura dan kembali lagi ke Indonesia, ia harus mampu melewati blokade Belanda. Bahkan ia pernah tertangkap pada saat melakukan operasi. Namun tidak lama dari itu, ia berhasil dibebaskan lagi karena tidak terbukti melakukan kesalahan.
(Rahman Asmardika)