JAKARTA - Laksamana Muda TNI John Lie, yang dikenal pula sebagai Jahja Daniel Dharma, merupakan salah satu Pahlawan Nasional dengan jejak pengabdian luar biasa. Ia lahir di Manado, Sulawesi, pada 9 Maret 1911, dan dikenal sebagai sosok pemberani yang memainkan peran penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pria keturunan Tionghoa ini mendapatkan julukan “Hantu Selat Malaka” berkat kiprahnya sebagai kapten kapal The Outlaw. Di kawasan perairan strategis itu, ia sukses menjalankan operasi penyelundupan senjata untuk republik sebanyak 15 kali—sebuah tugas berisiko tinggi yang ia tuntaskan demi perjuangan bangsa.
Dalam salah satu misinya, John Lie sempat ditangkap perwira Inggris karena membawa 18 drum minyak kelapa sawit. Namun, pengadilan di Singapura membebaskannya karena tidak terbukti melanggar hukum. Insiden menegangkan lainnya terjadi ketika ia membawa senjata semiotomatis dari Johor ke Sumatera, lalu diadang pesawat patroli Belanda. Dengan akal cerdik, ia mengaku kapalnya tengah kandas.
Setelah berhasil menyerahkan senjata kepada Bupati Usman Effendi dan Komandan Batalyon Abusamah, kapal The Outlaw kemudian diakui sebagai milik Republik Indonesia dan resmi dinamai PPB 58 LB. Tak lama setelah itu, John Lie kembali ke Port Swettenham, Malaya, untuk mendirikan pangkalan Angkatan Laut yang memasok bahan bakar, makanan, senjata, dan kebutuhan lain bagi upaya mempertahankan kemerdekaan.