Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Budaya Ppalli-Ppalli di Korea, yang Mengubah Corak Negara dari Agraris ke Industrialis

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 19 Agustus 2022 |05:00 WIB
Mengenal Budaya Ppalli-Ppalli di Korea, yang Mengubah Corak Negara dari Agraris ke Industrialis
Ilustrasi/ Doc: Reuters
A
A
A

Tapi tak berarti bahwa kecepatan konstruksi di Korea Selatan melambat sejak itu. Songdo International Business District, sebuah kota yang sangat modern, didirikan di sebuah lahan di barat daya Seoul pada 2004.

Fase pertamanya - yang terdiri dari taman yang besar, pusat pertemuan, hotel Sheraton dan kompleks apartemen - dibuka lima tahun kemudian.

Pusat administrasi kota Sejong bahkan lebih ambisius, dan lebih cepat dibangun. Terletak 120km di selatan Seoul, kota itu dibangun dari nol sejak 2010 dan diresmikan pada 2012.

Meski Korea Selatan lebih diakui reputasinya soal kecepatan, tapi Korea Utara pun ikut tertular 'virus' itu.

Kim Il-sung, pendiri dan pemimpin Korea Utara, mendorong para pekerja untuk bekerja dengan 'kecepatan chollima', merujuk pada mitos sebuah kuda yang terbang sejauh 400km per hari.

Namun cucu Pemimpin Besar, Kim Jong-un, semakin mendorong para pekerja dengan slogan 'kecepatan mallima' atau 10 kali lipat dari chollima.

Slogan yang diterapkannya itu pun membawa hasil, dengan selesainya pembangunan menara apartemen jalan Ryomong di Pyongyang pada 2017 setelah setahun pembangunan.

Dan fakta-fakta ini pun memicu pertanyaan lebih besar akan budaya ppalli-ppalli dan akarnya yang lebih jauh dari era modern.

Menurut Kim, bangunan dan konstruksi di sejarah masa lalu juga dibangun lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, katanya, dia mengutip pembangunan Hwaseong di Suwon sebagai contoh.

Benteng yang besar itu, yang telah diakui sebagai situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, selesai dibangun tujuh tahun lebih cepat, pada 1796, dan kondisinya tetap terjaga.

Begitu pula dengan seladon dari dinasti Goryeo (918-1392) yang dibuat oleh para pembuat keramik dengan efisiensi yang sama seperti produk-produk Korea lain di zaman modern.

Penguasaan artistik dan kecekatanan menjadi kualitas yang dihargai pada abad 16, saat ahli kaligrafi Han Seok-bong menuliskan aksara Cina dalam berbagai gaya tulisan tangan. Melukiskan berbaris-baris puisi tanpa sekalipun mengangkat kuas dari atas kertas membutuhkan kendali dan kecepatan.

Meski kini tak banyak warga Korea Selatan yang bisa memegang sapu atau sikat, namun banyak orang Korea Selatan yang bisa menggunakan jempol tangannya dengan cepat.

Pada ajang LG Mobile World Cup, sebuah kompetisi mengirimkan pesan, yang diadakan di New York pada 2010, pemenangnya adalah tim Korea.

Mungkin bukan kebetulan juga bahwa tim Olimpiade Korea Selatan unggul di bidang olahraga cepat seperti panahan dan menembak. Mereka mendominasi hampir semuanya, serta mengumpulkan total 48 medali emas.

Namun pengamat dari luar Korea Selatan terlalu sering mengandalkan ppalli-ppalli saat mereka berusaha menjelaskan Korea, kata Koo Se-woong, penerbit Korea Exposé, sebuah media independen yang berfokus pada Semenanjung Korea.

"Seperti jadi karikatur budaya Korea," kata Koo. "Saya paham bahwa ada penekanan akan kecepatan, tapi aneh saat melihat bagaimana budaya itu menjadi sebuah ekspresi khusus yang bahkan tidak sesering itu dipakai oleh orang Korea."

Meski banyak orang Korea yang sudah menerima kenyamanan mi instan dan pengantaran dalam satu hari, namun ada juga mereka yang menolak kesibukan dan keterburu-buruan kehidupan kota.

Beberapa selebritas telah pindah ke pulau Jeju yang ritme hidupnya lebih santai. Salah satunya adalah diva pop Lee Hyori dan suaminya, Lee Sang-soon, yang memperlihatkan kehidupan mereka yang santai lewat acara televisi realitas, Hyori's Bed and Breakfast.

Tapi sulit untuk memprediksi gerakan kembali ke tanah ini akan bertahan, karena tren sosial Korea juga begitu cepat berubah, hanya dalam sekejap mata.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement