3. Arab Saudi
Pada abad ke-16, kekuasaan Kekaisaran Ottoman menguasai sebagian besar Arab Saudi dan tetap berkuasa hingga 1918. Ketika masa pemerintahan, keluarga Kerajaan Arab Saudi mulai untuk berjuang menguasai negara.
Gerakan politik ini bertepatan dengan Perang Dunia I, di mana Inggris melawan Kekaisaran Ottoman. Guna melemahkan kekaisaran, Inggris memberikan dukungan untuk pemberontakan pan-Arab. Hingga akhir perang, Kekaisaran Ottoman kehilangan kendali atas Arab Saudi.
4. Jepang
Pemerintah Jepang mampu membentuk kehadiran yang kuat di Korea, Taiwan serta Sakhalin Selatan. Jepang menyadari menyadari ancaman invasi Barat serta sebagai tanggapan memprakarsai revolusi politik yaitu Restorasi Meiji pada 1868. Reformasi sosial serta politik ini mempersiapkan negara untuk berhasil mengalahkan Dinasti Qing China selama Perang Tiongkok-Jepang yang pertama.
Hal ini menandai munculnya Jepang sebagai kekuatan besar serta menunjukkan kelemahan Kekaisaran Tiongkok. Saat Rusia berusaha untuk menyerang, Jepang pun siap serta memenangkan Perang Rusia-Jepang pada 1905.
5. Thailand
Di wilayah Asia Tenggara, Thailand menjadi negara satu-satunya yang tidak pernah mengalami penjajahan. Ada beberapa faktor yang membuat Thailand tidak pernah dijajah. Sewaktu masih berupa Kerajaan Siam di abad 19, kerajaan ini telah mengadopsi kebiasaan Eropa serta teknologinya.
Modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan dilakukan, salah satunya di bidang pendidikan, gaya hidup, serta pemerintahan. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak terlihat terbelakang dan mudah dijajah oleh bangsa Barat.
Meski letak geografis Siam berada di antara wilayah jajahan Prancis (Vietnam, Laos, Kamboja) dan wilayah jajahan Inggris (Myanmar), namun dengan usaha diplomasi, wilayah Siam ditetapkan sebagai pemisah antara kekuasaan Prancis dan Inggris. Karena itu, Thailand tidak pernah dijajah oleh negara lain berkat upaya diplomasi dan modernisasi yang diterapkan.
(Rahman Asmardika)