Wanita itu dilaporkan mengalami luka bakar tingkat tiga di sekujur tubuhnya dan hampir tidak bisa bertahan tanpa alat penunjang kehidupan.
Para dokternya dengan baik hati setuju untuk membebaskan biaya medis mereka yang harus dibayar oleh keluarga Khodor. Namun, keluarga yang miskin itu masih menghadapi biaya harian sebesar USD 400 (sekira Rp5,9 juta), tidak termasuk perawatan, operasi, dan operasi rekonstruktif.
Menurut laporan medis Rumah Sakit Al-Salam, jika Hana selamat, dia akan membutuhkan perawatan lebih lanjut selama tiga bulan.
Teman keluarga Khodor, Abdul Rahman Haddad, mengatakan bahwa situasinya 'terlalu rumit dan serius', dan tagihan rumah sakitnya sudah mencapai ribuan dolar.
“Dia membutuhkan 15 trombosit darah (transfusi) setiap hari, dan masing-masing berharga USD100 (sekira Rp1,49 juta), selain dari biaya harian tempat tidur rumah sakit, peralatan medis, dan perawatan ICU. Keluarganya sangat miskin, dan dia adalah seorang wanita muda... mereka membutuhkan segala bentuk bantuan medis,” kata Haddad.
Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon menangkap sang suami, yang berencana melarikan diri dari negara itu, kata Haddad.
Seorang bibi dari Hana mengatakan kepada televisi lokal bahwa suami Hana mencoba memukuli istrinya dengan kekerasan untuk memaksanya melakukan aborsi, tetapi ketika dia tidak dapat meyakinkannya, si suami membawanya pulang dan membakarnya.