Pada 2004, India mengumumkan kebijakan baru untuk migran Pandit. Ratusan orang dipekerjakan oleh pemerintah dan kembali ke semenanjung Kashmir. Mereka diberikan apartemen di kamp-kamp transit di bawah pengamanan ketat, yang mendorong lebih banyak warga Pandit kembali ke kawasan itu.
Namun, situasi memburuk setelah 2019, menyusul keputusan pemerintahan BJP yang dipimpin Narendra Modi untuk mencabut otonomi Kashmir.
Pembunuhan pegawai pemerintah Rahul Bhat di kantornya di Distrik Budgam, Kashmir, pada 2021 mendorong banyak keluarga Pandit berusaha lari, namun mereka distop dan ditahan di kamp-kamp transit oleh polisi setempat.
Analis Noor Ahmad Baba mengungkapkan, "Ada kepentingan pribadi yang tidak menginginkan perdamaian sesuai persyaratan yang diberlakukan pemerintah India di Kashmir. Mereka mencoba untuk membatalkan itu dan itu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menghadapinya."