Contohnya, ia mencatat bahwa “kantor perdana menteri bahkan tidak tertulis dalam konstitusi Kanada, yang hanya menyebut kerajaan,” sambungnya.
Mengubah konstitusi dan menghapus monarki memerlukan upaya besar dan mungkin negosiasi politik selama bertahun-tahun karena memerlukan persetujuan bulat Parlemen serta pemerintah kesepuluh provinsi di Kanada.
Perdebatan semacam itu kemungkinan akan memanas di negara yang semakin terbelah secara politis itu.
"Kemudian semua simbolisme kerajaan bisa ditarget dengan tujuan untuk semakin menghapus kaitan dengan kerajaan Inggris. Yang menjadi target misalnya uang koin dan uang kertas pecahan $20 Kanada dengan gambar wajah Ratu Elizabeth II," kata Philippe Lagasse.
Protokol-protokol tertentu juga harus diubah, khususnya sumpah kewarganegaraan. Warga negara baru Kanada diharuskan untuk bersumpah “setia kepada Yang Mulia Ratu Elizabeth II, Ratu Kanada, kepada ahli waris dan penerusnya.”
Sumpah itu tidak berhasil ditentang di pengadilan pada tahun 2014 oleh tiga orang imigran yang beralasan bahwa isi sumpah itu menyalahi keyakinan agama dan hati nurani mereka. Bagi populasi Kanada yang semakin beragam dan multibudaya, juga sedang merenungkan sejarah kolonialismenya, hubungan dengan Kerajaan Inggris tampak semakin tidak relevan.
(Awaludin)