Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Geger Pembunuhan dengan Kuman di India, Wabah yang Tewaskan 12 Juta Jiwa dalam 22 Tahun

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 13 September 2022 |05:02 WIB
Geger Pembunuhan dengan Kuman di India, Wabah yang Tewaskan 12 Juta Jiwa dalam 22 Tahun
Kasus pembunuhan Amarendra Pandey membuat India mencekam. (BBC)
A
A
A

Pada 1933, Bhattacharya lagi-lagi mencoba meyakinkan dokter di Kolkata untuk menulis surat kepada direktur Institut Haffkine. Dalam surat itu, dokter tersebut meminta izin bagi Bhattacharya untuk menggunakan fasilitas di institut untuk menguji "obat wabah".

Musim panas itu, Benoyendra pergi ke Mumbai. Dia bergabung dengan Bhattacharya dan mencoba menyuap dua dokter dokter hewan di institut tersebut untuk menyelundupkan kultur bakteri wabah.

Benoyendra juga pergi ke pasar dan membeli beberapa tikus sebagai kedok bahwa mereka adalah ilmuwan betulan. Lalu kedua pria itu pergi ke Rumah Sakit Penyakit Menular Arthur Road, yang juga menyimpan kultur bakteri.

Di sana, Benoyendra membujuk para petugas untuk "mengizinkan teman dokternya bekerja di laboratorium untuk menguji obat wabah", menurut dokumen persidangan.

Tidak ada bukti bahwa Bhattacharya melakukan eksperimen di lab tersebut. Pada malam 12 Juli, sekitar lima hari setelah diberi akses ke laboratorium tersebut, Bhattacharya tiba-tiba menghentikan "pekerjaan" dan kembali ke Kolkata dengan Benoyendra.

Polisi meringkus Benoyendra dan Bhattacharya pada Februari 1934, sekitar tiga bulan setelah pembunuhan terjadi.

Para penyidik melacak surat-surat perjalanan Benoyendra, tagihan hotel di Mumbai, tulisan tangannya di buku tamu hotel, pesan-pesannya ke lab, dan kwitansi dari toko tempatnya membeli tikus.

Bagaimanapun, persidangan selama sembilan bulan itu mengungkap banyak hal menarik. Pengacara Benoyendra berpendapat bahwa Amarendra digigit kutu tikus.

Pengadilan memutuskan bahwa bukti-bukti menunjukkan dua pria yang dituduh membunuhnya telah "mencuri basil wabah" dari rumah sakit di Mumbai dan bahwa "mereka bisa dibawa ke Kolkata dan tetap hidup sampai 26 November 1933", hari pembunuhan Amarendra.

Persidangan juga mengatakan Benoyendra dan Bhattacharya telah berkonspirasi untuk membunuh Amarendra dengan "pembunuh bayaran", dan memvonis keduanya dengan hukuman seumur hidup.

Tiga orang dokter lain yang ditangkap terkait kasus pembunuhan ini dilepaskan karena kurangnya alat bukti.

"Kasus ini mungkin salah satu yang terunik di sejarah kriminal," kata seorang hakim mengomentari putusan tersebut.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement