Pada 1827, Board of Ordnance, badan pemerintah Inggris yang bertanggung jawab atas pasokan persenjataan dan amunisi ke Angkatan Laut dan Angkatan Darat Kerajaan Inggris pada abad ke-17 sampai ke-19, menetapkan bahwa 41 adalah jumlah tembakan penghormatan untuk Kerajaan yang benar, ketika ditembakkan dari salah satu Taman Kerajaan di London atau dari Menara London.
Namun, pada beberapa kesempatan dan di beberapa lokasi, jumlahnya menjadi 62 kali.
Tembakan penghormatan telah dilakukan baik untuk menandai wafatnya Ratu Elizabeth II maupun penobatan Raja Charles III.
Pada 9 September, sehari setelah Ratu wafat, sebanyak 96 tembakan penghormatan dilepaskan dari Hyde Park, London. Setiap tembakan melambangkan satu tahun dari 96 tahun usia Ratu Elizabeth II.
Membunyikan lonceng
Seluruh gereja, kapel, dan katedral anggota Church of England membunyikan lonceng mereka sehari setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Peristiwa penguasa kerajaan wafat merupakan kesempatan langka untuk menggunakan metode berbeda, yaitu meredam bunyi lonceng dengan memasang bantalan di kedua sisi genta. Hasilnya adalah bunyi lonceng yang diredam dan bergema.
Namun kemudian, lonceng dibunyikan tanpa peredam untuk menyambut raja baru.
Di Inggris, tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7, seperti yang disebutkan dalam tulisan-tulisan biarawan Santo Bede tentang kematian Santa Hilda dari Whitby, yang hidup selama periode itu.
Ada hal lain soal pembunyian lonceng.
Salah satu tradisi unik Keluarga Kerajaan adalah membunyikan Lonceng Sevastopol di Kastil Windsor.
Saat Perang Krimea pada 1856, lonceng itu diambil dari Rusia dan dibawa dari Gereja 12 Rasul di Sevastopol, ke Istana Kerajaan.