Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PM Israel: Dunia Harus Kerahkan Kekuatan Militer jika Iran Bangun Senjata Nuklir

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 23 September 2022 |16:28 WIB
PM Israel: Dunia Harus Kerahkan Kekuatan Militer jika Iran Bangun Senjata Nuklir
PM Israel Yair Lapid (Foto: Twitter)
A
A
A

JENEWAPerdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid mengatakan di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) pada Kamis (22/9/2022), komunitas internasional harus menggunakan "kekuatan militer" jika Iran mengembangkan senjata nuklir.

Hal ini diungkapkannya saat ia menegaskan kembali dukungan untuk pembentukan negara Palestina yang "damai".

"Satu-satunya cara untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir adalah dengan menempatkan ancaman militer yang kredibel di atas meja," terangnya dalam pidato di Majelis Umum PBB, dikutip AFP.

“Hanya dengan begitu kesepakatan yang lebih lama dan lebih kuat dengan mereka dapat dinegosiasikan,” lanjutnya.

Baca juga: Jalan Keluar Konflik Berkepanjangan, PM Israel Dukung Solusi 2 Negara dengan Palestina

"Perlu dijelaskan kepada Iran bahwa jika Iran memajukan program nuklirnya, dunia tidak akan menanggapi dengan kata-kata, tetapi dengan kekuatan militer," tambahnya.

Baca juga: Penasihat Khamenei: Iran Mampu Membuat Bom Nuklir, Tapi Belum Putuskan Apakah Akan Membuat

Dan dia tidak merahasiakan bahwa Israel sendiri akan bersedia untuk terlibat jika merasa terancam.

"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan," katanya.

"Iran tidak akan mendapatkan senjata nuklir,” lanjutnya.

Dari podium Majelis Umum, Lapid menuduh kepemimpinan Teheran melakukan "orkestra kebencian" terhadap orang Yahudi, dan mengatakan para ideolog Iran "membenci dan membunuh Muslim yang berpikir berbeda, seperti Salman Rushdie dan Mahsa Amini," wanita yang kematiannya setelah ditangkap oleh Kebijakan moralitas Iran telah memicu protes luas di sana.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement