SEOUL - Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Minggu, (25/9/2022) menjelang latihan militer yang direncanakan oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) dan kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Militer Korea Selatan mengatakan itu adalah rudal balistik jarak pendek tunggal yang ditembakkan dari dekat daerah Taechon di Provinsi Pyongyan Utara tepat sebelum pukul 7 pagi waktu setempat dan terbang sekira 600 km pada ketinggian 60 km dan kecepatan Mach 5.
"Peluncuran rudal balistik Korea Utara adalah tindakan provokasi serius yang mengancam perdamaian dan keamanan semenanjung Korea dan komunitas internasional," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Setelah peluncuran, Kepala Staf Gabungan Kim Seung-kyum dan Komandan Pasukan Korea AS Paul LaCamera membahas situasi dan menegaskan kembali kesiapan mereka untuk menanggapi setiap ancaman atau provokasi dari Korea Utara, tambahnya.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas langkah-langkah tanggapan dan mengutuk peluncuran tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB dan tindakan provokasi yang tidak dapat dibenarkan.
BACA JUGA:Â Korut Luncurkan Delapan Rudal Usai AS-Korsel Gelar Latihan Perang
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang tiba di Seoul pada Sabtu, (24/9/2022) malam dari perjalanan ke Inggris, Amerika Serikat dan Kanada, diberitahu tentang peluncuran tersebut, kata kantor kepresidenan.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan Jepang memperkirakan rudal itu mencapai ketinggian maksimum pada 50 km dan mungkin terbang pada lintasan yang tidak teratur. Hamada mengatakan itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang dan tidak ada laporan masalah dengan pengiriman atau lalu lintas udara.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News