SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan negaranya siap mengerahkan senjata nuklirnya dan menghadapi setiap bentrokan dengan militer Amerika Serikat (AS) dalam sebuah pidato menandai gencatan senjata Perang Korea. Dalam kesempatan itu Kim juga untuk, pertama kalinya, mengkritik presiden baru Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
BACA JUGA: Disamakan dengan Trump, Siapakah Yoon Suk-yeol Presiden Baru Korsel?
"Angkatan bersenjata kami benar-benar siap untuk menanggapi krisis apa pun, dan pencegahan perang nuklir negara kami juga sepenuhnya siap untuk memobilisasi kekuatan absolutnya dengan setia, akurat, dan segera ke misinya," kata Kim saat berpidato di acara peringatan 69 tahun gencatan senjata Perang Korea seperti dilaporkan kantor berita KCNA, Kamis (28/7/2022).
Dalam pidatonya, Kim mengatakan Washington melanjutkan "tindakan permusuhan ilegal yang berbahaya" terhadap Korea Utara.
Korea Utara telah lama menuduh AS melakukan standar ganda atas kegiatan militer dan mengejar kebijakan bermusuhan terhadap Pyongyang. Kim mengatakan bahwa hal itu menghambat dimulainya kembali pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal negara itu dengan imbalan keringanan sanksi.
BACA JUGA: Ancam Presiden Korsel, Kim Jong-un Sebut Militer Korsel Gangster
"Tindakan dupleks Amerika Serikat, yang menyesatkan semua tindakan rutin angkatan bersenjata kita sebagai 'provokasi' dan 'ancaman' sambil mengadakan latihan militer bersama skala besar yang secara serius mengancam keamanan kita, secara harfiah adalah perampokan," kata Kim sebagaimana dilansir Reuters.
Kim juga mengecam Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang menurutnya telah mengancam keamanan Korea Utara, membawa kedua negara sekali lagi ke ambang perang. Dia mengatakan bahwa Korea Utara memiliki hak untuk membela diri.