Rusia, yang memangkas pengiriman gas ke Eropa setelah Barat memberlakukan sanksi atas operasi militer Moskow di Ukraina, mengatakan sabotase adalah kemungkinan dan kebocoran itu merusak keamanan energi benua itu.
"Sebelum membuat klaim, kami harus menunggu penyelidikan atas retakan ini, apakah ada ledakan atau tidak," kata Peskov. Informasi tentang insiden itu bisa diharapkan dari Denmark dan Swedia, katanya.
Nord Stream AG, operator jaringan pipa gas itu, mengatakan pada Selasa, (27/9/2022) bahwa tiga dari empat jalur lepas pantai dari sistem pipa gas Nord Stream mengalami kerusakan "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam satu hari. Semua pipa Nord Stream belum mengirimkan gas pada saat kejadian.
Nord Stream 1 telah melaporkan penurunan tekanan yang signifikan yang disebabkan oleh kebocoran gas di kedua jalur pipa gas, sementara Nord Stream 2 mengatakan bahwa penurunan tekanan yang tajam terjadi pada jalur A pada Senin, (26/9/2022).
(Rahman Asmardika)